INTERNET PROTOCOL (IP)
IP address atau alamat IP yang bahasa awamnya bias disebut dengan kode
pengenal computer pada jaringan merupakan komponen vital pada internet, karena
tanpa alamat IP seseorang tidak akan dapat terhubung dengan
internet.
INTERNET PROTOCOL VERSION 4 (IPv4)
Internet
Protocol addresss (alamat IP) merupakan suatu komponen vital dalam dunia
internet, karena lamat IP dapat di katakana sebagai identitas dari pemakai
internet, sehingga antara satu alamat dengan alamat lainnya tidak boleh sama.
Pada awal perkembanagn internet di gunakan IPv4 yang penggunaanya masih di
rasakan sampai sekarang.
Internet Protocol (IP) pada awalnya di
rancang untuk memfasilitasi hubungan antara bebrapa organisasi yang tergabung
dalam departemen pertahanan Amerika yaitu Advanced Research Project
Agency(ARPA). Sebelum terciptanya internet protocol, jaringna memiliki
peralatan dan protocol tersendiri yang di gunaka nuntuk saling berhubungan,
sehingga mainframe vendor A tidak dapat berkomunikasi dengan minicomputer pada
vendor Begitupun sebaliknya. Dari permasalahan tersebut, kemudian di buatlah
suatu protocol yang dapat di gunakan secara umum untuk menyatukan berbagai
perbedaan dalam penggunaan perangkat yang terhubung di dalam jaringan. Protocol
tersebutlah yang sampai saat ini masih mendominasi dalam pemakaiannya oleh
masyarakat banyak, yaitu internet protocol versi 4 (IPv4).
Pembagian Kelas IPv4
Pada IPv4 dapat di bagi menjadi 3 kelas yang tergantung dari besarnya
bagian host, yaitu :
- Kelas A (bagian host sepanjang 24 bit, terdiri
dari 16,7 juta host)
- Kelas B (bagian host sepanjang 16 bit, terdiri
dari 65534 host)
- Kelas C (bagian host sepanjang 8 bit , terdiri
dari 254 host)
Alamat IPv4 dapat juga di bagi menjadi 5 bagian, yaitu kelas A, kelas B,
kelas C, kelas D, dan kelas E. Akan tetapi kelas yang paling banyak digunakan
adalah kelas A, B dan C saja, karena kelas E di gunakan untuk alamat multicase
yang tidak memilki network ID dan host ID, sedangkan kelas E di gunakan untuk
penggunaan khusus.
Subnetting IPv4
Subnet mask
ialah angka biner 32 bit yang di gunakan untuk :
¾ membedakan network ID dan host ID
¾ menentukan letak suatu host, apakah berada
di jaringan local atau di jaringan luar.
Kelas A
Kelas B
Kelas C
|
255.0.0.0
255.255.0.0
255.255.255.0
|
FF.00.00.00
FF.FF.00.00
FF.FF.FF.00
|
Catatan :
Aturan RFC 950 adalah, subnet-ID 0 (alamat subnet) dan subnet-ID tertinggi (alamat
broadcast) tidak boleh di gunakan. daftar subnet yang di alokasikan adalah
sebagai berikut :
Alamat Subnet
|
Alamat Broadcast
|
Range IP address
|
192.168.0.0
192.168.0.32
192.168.0.64
192.168.0.96
192.168.0.128
192.168.0.160
192.168.0.192.
192.168.0.224
|
192.168.0.31
192.168.0.63
192.168.0.95
192.168.0.127
192.168.0.159
192.168.0.191
192.168.0.223
192.168.0.255
|
192.168.0.1 s/d
192.168.0.30
192.168.0.33 s/d 192.168.0.62
192.168.0.65 s/d 192.168.0.94
192.168.0.97 s/d 192.168.0.126
192.168.0.129 s/d 192.168.0.158
192.168.0.161 s/d 192.168.0.190
192.168.0.193 s/d 192.168.0.222
192.168.0.225 s/d 192.168.0.254
|
Jika dengan subnet
11111111.11111111.1111111.00000000 =
FF.FF.FF.00 =
255.255.255.000
|
Pada subnet ID
192.168.0.0 / 24
|
Subnet yang
dialokasikan adalah sebagai berikut :
Alamat Subnet
|
Alamat Broadcast
|
Range IP address
|
192.168.0.0
|
192.168.0.255
|
192.168.0.1 s/d 192.168.0.254
|
Format Alamat IPv4
Pemberian alamat dalam internet
mengikuti format alamat IP (RFC1166). Alamat ini di nyatakan dengan
32bit(bilangan 0 dan 1) yang di bagi atas 4 bagian (setiap bagian terdiri dari
8 bit/octet) dan tiap kelompok di pisahkan dalam sebuah tanda titik. Untuk
memudahkan pembacaan, penulisan alamat di lakukan dengan angka decimal,
misalnya alamat IP 192.168.1.2 yang jika dinyatakan dalam bilangan biner
menjadi 1100 0000.1010 1000.0000 0001.0000 0010. Dari 32 bit ini berarti
banyaknya jumlah maksimum alamat yang dapat di tuliskan adalah 2 pangkat 32
atau 4.294.967.296 alamat.
Adapun format alamat IPv4 terdiri dari 2
bagian, netid dan hosted. Netid sendiri menyatakan alamat jamringan sedangkan
hosted menyatakan alamat local(host/router). Akan tetapi dari 32 bit ini tidak
boleh semuanya angka 0 atau 1(0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak di
kenal dan 255.255.255.255 digunakn untuk broadcast).
Sebagai contoh adalah :
Alamat IPv4 dalam bilangan biner :
11000000.10101000.00000001.00000010
|
Setelah di konversi ke bilangan decimal menjadi :
192.168.1.2
|
Pengalamatan IPv4
Alamat IP (dalam hal ini adalah IPv4) di
gunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host computer. Untuk
memudahkan kita dalam membaca dan mengingat suatu alamat IPv4, maka umumnya
penamaan yang di gunakan adalah berdasarkan bilangan decimal atau sering di
sebut sebagai notasi dotted decimal.
IPv4 memilki sifat yang di kenal sebagai
: unriable, connectionless, datagram delivery service. IP address merupakan
bilanagan biner 32 bit yang di pisahkan dengan oleh tanda pemisah berupa titik
setiap 8 bit nya. Tiap 8 bit ini di sebut sebagai octet. Bentuk IP address
adalah sebagai berikut :
(setiap symbol ”x” dapat di gantikan dengan angka 0 atau 1)
xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx.
|
Alamat IP dapat dibagai menjadi 2 bagian, yaitu :
Network ID
|
Host ID
|
Network Address Translation (NAT)
Keterbatasan alamat pada IPv4 merupakan maslah pada jaringan global atau
internet. Untuk memksimalkan menggunakqn alamat IP yang di berikan oleh
internet service provider (ISP) maka dapat digunakan Network Address
Translation atau sering di singkat dengan NAT. NAT membuat jaringan yang
menggunakan alamat local(private), alamat yang tidak boleh ada dalam table
routing internet dan di khusukan untuk jaringan local/internet, agar dapat
berkomunikasi ke internet dengan jalan meminjam alamat IP internet yang di
alokasikan oleh ISP.
Dengan teknologi NAT maka di mungkinkan alamat IP local/private terhubung
dengan jaringan public seperti internet sebuah router NAT di tempatkan antara
jaringan local(inside network) dan jaringan public (outside network), dan
mentranslasikan alamat local/internal menjadi alamat IP global yang unik
sebelum mengirimkan paket ke jaringan luar seperti internet. Sehingga dengan
NAT,jaringan internal/local tidak akan terlihat oleh dunia luar/internal.
- Pembagian
Nat
Nat dapat di bagi
menjadi 2, yaitu :
1).
Static
Translasi
static terjadi ketika sebuah alamat local (inside) di petakan kepada sebuah
alamat global/internet(outside). Alamat local dan global tersebut di petakan 1
lawan 1 secara statistic.
2). Dinamik
o NAT dengan kelompok
Translasi dinamik
terjadi ketika router NAT di set untuk memahami alamat local yang harus di
translasikan, dan kelompok (POOL) alamt global yang akan di gunakan untuk
terhubung ke internet. Proses NAT dinamik ini dapat memetakan beberap kelompok
alamat local ke beberapa kelompok alamat global.
o Nat overload
Sejumlah IP local
internal dapat di translasikan ke suatu alamat IP global(outside). Hali ini
sangat menghemat penggunaan alokasi IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama 1
alamat Ip ini menggunakan methode port multiplexing, atau perubahan port ke
packet outbound.
- Keuntungan
dan Kerugian NAT
Nat sangan
berguna/penting untuk mentranslasikan alamat IP. sebagai contoh apabila akan
berganti ISP atau menggabungkan 2 internet(2 perusahaan) maka di harmuskan
untuk merubah alamat IP internal. Akan tatapi dengan menggunkan teknologi Nat
maka di mungkinkan untuk menambah alamat IP tanpa merubah alamat IP pada host
atau computer. Dengan demikian akan menghilangkan duplicate IP tanpa
pengalamatan kembali host atau computer.
Berikut adalah table keuntungan dan Kerugian dari penggunaan NAT :
Keuntungan
|
Kerugian
|
Menghemat alamat IP legal yang di
tetapkan oleh NIC atau servis provider
|
Translasi menimbulkan delay switching
|
Mengurangi terjadinya duplicate alamat
jaringan
|
Menghilangkan kemampuan
trace(traceability) end to endip
|
Meningkatkan fleksibilitas untuk
koneksi ke internet
|
Aplikasi tertentu tidak dapat langsung
berjalan jika menggunkan NAT, perlu penyesuaian
|
Menghindarkan proses pengalamatan
kembali (readdressing) pada saat jaringan berubah
|
INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPv6)
Penggunaan IPv6 yang memilki nama lain
IPng (IP next generation) pertama kali di rekomendasikan pada tanggal 25 juli
di Toronto pada saat pertemuan IETF. Perancanagan dari IPv6 ini di
latarbelakangi oleh keterbatasan pengalamatan IPv4 yang saat ini memiliki
panjang 32 bit dirasa tidak dapat menangani seluruh pwngguna internet di masa
depan akibat dari pertumbuhan jaringan pengembangan jaringan khususnya
internet.
Keunggulan IPv6
IPv6 memiliki berbagai keunggulan di
bandingkan denga IPv4. Adapun keunggulan dari IPv6 adalah :
- Otomatisai setting(stateless less auto
configuration).
Alamat pada IPv4 pada dasaranya statis terhadap host. Biasanya di berikan
secara berurut pada host. Memang saat ini hal ini bias di lakukan secara
otomatis dengan menggunakan DHCP, tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan
fungsi tambahan saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk mensetting secara
otomatis di sediakan secara standard dan merupakan default nya. Pada setting
otomatis ini terdapata 2 cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting
otomatis stateless dan statefull.
- Setting otomatis stateless
Cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pemabgian IP
address, hanya mensetting router saja di mana host yang telah tersambung di
jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix alamat
dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang di peroleh dari
informasi yang unik terhadap host, lalu membuat IP address sepanjang 128 bit
dan menjadikannya sebagai alamat IP dari host tersebut.
- Setting otomatis statefull
Merupakan pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang di
berikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan alamat
IP, Dimana cara ini hamper mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat
melakukan setting secara otomatis, informasi yang di butuhkan antara router,
server dan host adalah ICMP(Internet Control Message Protocol) yang telah di
perluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini termasuk pula IGMP(Internet Group Management
Protocol) yang di pakai pada multicast dalam IPv4.
Pengalamatan IPv6
Seperti diketahui sebelumnya, IPv6 di
ciptakan untuk menangani masalah-masalah yang terdapat pada IP, akan tetapi
perubahan dan penambahan pada IPv6 tersebut di buat tanpa melakukan perubahan
pada core sebenarnya dari IP itu sendiri. Addressing atau
pengalamatan merupakan perubahan yang mencolok yang dapat di lihat dari
perbedaan antara IPv6dengan IPv4, akan tetapi perubahan tersebut
merupakan hal bagaimana pengalamatan tersebut di implemntasikan dan
di gunakan.
- Karakteristik Model pengalamatan IPv6
Secara umum karakteristik model pengalamatan model
pada IPv6 memiliki dasar yang sama dengan pengalamatan IPv4. Berikut adalah karakteristik model dari pengalamatan IPv6 :
o
Core Function of Addressing (Fungsi Inti dari
Pengalamatan)
2 Fungsi utama dari pengalamatan adalah network
interface identification dan routing. Routing merupakan suatu kemudahan untuk
melakukan proses struktur dari pengalamatan pada internetwork.
o
Network Layer Addressing (Pengalamatan Layer
Jsaringan)
Pengalamatan IPv6 masih berhubungan satu dengan yang
lainnya dengan network layer pada jaringan TCP/IP dan langsung dari
alamat data link layer (sering disebut phsycal).
o
Jumlah pengalamatan IP per device (alat)
Pengalamatan biasanya di gunakan untuk menandai
perangkat jaringan sehingga setiap computer yang terhubung biasanya akana
memilki 1 alamat(unicase), dan router dapat memilki lebih dari satu alamat
untuk masing-masing physical network yang terhubung.
o Address Innerpretation and Prefix Representation
Alamat IPv6 memiliki kesamaan kelas dengan alamat IPv4
dimana masing-masing memiliki bagian network identifier dan bagian host
identifier. Jumlah panjang prefix digunakan untuk menyatakan panjang dari
network ID itu sendiri(prefix length)
o Private and Public Address
Kedua type dari alamat tersebut terdapat pada IPv6,
walaupun kedua type tersebut di definisikan dan di gunakan untuk keperluan yang
berbeda.
- Type Alamat Pendukung IPv6
Satu perubahan penting yang
terdapat pada model pengalamatan dari IPv6 adalah type alamat yang di
dukungnaya. Pada IPv4 hnaya mendukung 3 type alamat seperti : unicast,
multicast, dan broadcast dengan actual traffic yang paling banyak di gunakan
adalah alamat unicast. IP multicast pada IPv4 tidak di kembangkan untuk
keperluan luas sampai beberapa tahun setelah internet di luncurkan dan terus
berlanjut dengan beberapa isu yang menghambat dari perkembangannya. Sedangkan
IP broadvast memiliki beberapa alas an yang di tolak dengan alas an performansi
(performance).
Pada IPv6, juga memiliki 3
type alamat seperti IPv4 akan tetapi dengan beberapa perubahan. Type alamat
IPv6 terbagi mnjadi 3, yaitu : unicast, multicast, dan anycast. Selain ke tiga
pembagian type alamat tersebut, IPv6 juga memilki 1 type alamat lagi yang di
gunakan untuk keperluan di masa yang akan dating yang dinamakan dengan
reserved.
a. Alamat
Unicast
Alamat Unicast digunakan untuk komunikasi 1 lawan 1
dengan menunjuk 1 host. Alamat Unicast dapat di bagi menjadi 4 bagian yaitu :
>>. Alamat
Global
>>. Alamat
Link Lokal
>>. Site
Lokal
>>.
Compatible
b. Alamat
Multicast
Alamat Multicast di gunakan untuk komunikasi 1 lawan
banyak dengan menunjuk host dari group.
c. Alamat
Anycast
Alamat Anycast digunkan ketika suatu paket harus
dikirimkan kebeberapa member dari group dan bukan mengirimkan ke seluruh member
dari group atau dapat juga di katakana menunjuk host dari group, tetapi paket
yang dikirim hanya pada satu host saja.
- Ukuran Alamat IPv6
Secara teori ukuran/panjang
dari alamat IP mempengaruhi jumlah alamat yang tersedia. Semakin panjang alamat
IP maka semakin banyak pula ruang alamat yang tersedia untuk pemakainya.
Seperti diketahui bahwa jumlah lamat IPv4 sangatlah kecil untuk mendukung
teknologi Internet di mass depan dimana hal ini merupakan implikasi dari
bagaimana alamat internet tersebur di gunakan.
Berbeda dengan IPv6. dengan
alas an utnuk mengatasu kekurangan akan alamat pada internet, maka IPv6 menggunakan
ukuran alamt sebesar 128 bit yang di bagi menjadi 16 oktet dan
masing-masing octet terdiri dari 8 bit. Jika semua alamat digunakan, maka dapat
dilakukan perhitungan sebagai berikut :
2128 bit = 340.282.366.920.938.463.374.607.431.768.211.456
Alamat
|
Apabila di tulis dalam bentuk
scientific, maka sekitar 3.4* 1038 , atau sekitar 340 triliun
triliun triliun. Melebihi kapasitas pendududk di dunia yang akan
terhubung internet di masa depan.
Akan tetapi terdapat beberapa
kelemahan untuk mendapatkan atau menciptakan kapasitas ruang alamat yang besar.
dengan pertimbangan menggunakan 64 bit sekalipun maka akan di dapatkan jumlah
alamat sebesra 18 juta triliun. Dengan jumlah alamat sebanyak itu
maka masih memungkinkan penggunaan internet di masa mendatang. Akan tetapi
penggunaan lebar alamat 128 bit pada IPv6 adalah untuk alas an fleksibilitas
bila dibandingkan dengan lebar alamat 64 bit.
Tidak ada komentar: