A.Defenisi
TCP/IP dan fungsi,serta gambar format Datagram
Pengertian
TCP/IP
adalah sebuah perangkat lunak jaringan komputer yang terdapat dalam satu sistem
dan memungkinkan komputer satu dengan komputer lain dapat mentransfer data
dalam satu grup network/jaringan. TCP singkatan dari Transmission
Control Protocol dan IP singkatan dari Internet Protocol.
Transmission
Control Protocol (TCP) adalah suatu protokol yang berada di
lapisan transport (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model
DARPA) yang berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan
(reliable). TCP dispesifikasikan dalam RFC 793.
Internet
Protocol
Address merupakan singkatan dari IP address. Pengertian IP
address adalah suatu identitas numerik yang dilabelkan kepada suatu alat
seperti komputer, router atau printer yang terdapat dalam suatu jaringan
komputer yang menggunakan internet protocol sebagai sarana komunikasi.
Contoh gambar TCP/IP:
Format IP :
Sebuah alamat IP berisi satu bagian network dan
satu bagian host, tetapi formatnya tidak sama pada setiap alamat IP. Sejumlah
bit alamat dipakai disini untuk mengidentifikasi network, dan angka dipakai
untuk mengidentifikasi host, dan beragam kelas alamat IP.
Gambar format datagram IP:
Fungsi IP Address
1. IP Address digunakan sebagai alat
identifikasi host atau antarmuka pada jaringan.
Fungsi ini di ilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa orang tersebut. Dalam jaringan komputerpun berlaku hal yang sama yaitu alamat ip address yang unik tersebut akan digunakan untuk mengenali sebuah komputer atau device pada jaringan.
2. IP Address digunakan sebagai alamat lokasi jaringan.
Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah kita yang menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan pengiriman paket data, maka IP address memuat informasi keberadaannya. Ada rute yang harus dilalui agar data dapat sampai ke komputer yang dituju.
Fungsi ini di ilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa orang tersebut. Dalam jaringan komputerpun berlaku hal yang sama yaitu alamat ip address yang unik tersebut akan digunakan untuk mengenali sebuah komputer atau device pada jaringan.
2. IP Address digunakan sebagai alamat lokasi jaringan.
Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah kita yang menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan pengiriman paket data, maka IP address memuat informasi keberadaannya. Ada rute yang harus dilalui agar data dapat sampai ke komputer yang dituju.
B.Pembagian IP Address,format penulisan IP Address
Jenis-Jenis/pembagian IP Address :
a) IP Public
Ini adalah Internet Assigned Numbers Authority (IANA)
terdaftar alamat yang terlihat di Internet. Public bit tertinggi range address
bit network address
kelas A 0
0 – 127* 8
kelas B 10
128 – 191 16
kelas C 110
192 – 223 24
kelas D 1110 224
– 239 28
b) Privat
Privat Address adalah kelompok IP Addres yang dapat dipakai
tanpa harus melakukan pendaftaran. IP Address ini hanya dapat digunakanuntuk
jaringan local (LAN) dan tidak dikenal dan diabaikan oleh Internet. Alamat ini
adalah unik bagi jaringan lokalnya tetapi tidak unik bagi jaringan global. Agar
IP Private ini dapat terkoneksi ke internet, diperlukan peralatan Router
dengan fasilitas Network Address Traslation (NAT).
Berikut adalah Alamat yang dicadangkan untuk jaringan
private:
Private Address Kelas A :
IP Address dari 10.0.0.0 – 10.255.255.254, setara dengan
sebuah jaringan dengan 24 bit host. Atau sekitar 16.777.214 host
Private Address Kelas B:
172.16.0.0 – 172.31.255.255, setara dengan 16 jaringan yang
masing-masing jaringan memiliki host efektif sebanyak 65.534 host
Private Address Kelas C:
192.168.0.0 – 192.168.255.254, setara dengan 256 jaringan
yang masing-masing jaringan memiliki host efektif sebanyak 254 host.
FORMAT PENULISAN IP
ADDRESS
IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang
dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap bit ini disebut sebagai
octet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai
berikut:xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jadi, IP address memiliki range dari
00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111.
Notasi IP address dengan bilangan biner seprti ini susah digunakan untuk
digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan decimal yang masing-masing
dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan ‘notasi decimal
bertitik’. Setiap bilangan decimal merupakan nilai dari satu oktet IP address.
Contoh hubungan IP address dalam format biner dan decimal:
Desimal
|
167
|
205
|
206
|
100
|
Biner
|
10100111
|
11001101
|
11001110
|
01100100
|
Penulisan IP
Address
Para desainer dari Internet Protocol mendefinisikan IP
Address sebagai nomor 32-bit dan sistem ini yang sering dikenal sebagai
Internet Protocol Version 4 (IPv4), serta masih digunakan sampai sekarang. IPv4
biasanya ditulis sebagai kelompok empat angka. Setiap nomor dapat mengambil
nilai dari 0 sampai 255.
Namun, karena pertumbuhan Internet dan penipisan prediksi alamat yang tersedia, versi baru dari IP yaitu Internet Protocol Version 4 6 (IPv6), menggunakan 128 bit untuk alamat sehingga banyak IP Address yang dapat digunakan, dikembangkan pada tahun 1995. IPv6 adalah standar sebagai RFC 2460 pada tahun 1998, dan penyebaran yang telah berlangsung sejak pertengahan 2000-an. IPv6 ditulis sebagai kelompok delapan angka heksadesimal. Banyak alamat IPv6 mengandung banyak nol. Ada aturan khusus yang mengatakan bahwa dalam kasus-kasus tertentu, nol ini tidak perlu ditulis.
Namun, karena pertumbuhan Internet dan penipisan prediksi alamat yang tersedia, versi baru dari IP yaitu Internet Protocol Version 4 6 (IPv6), menggunakan 128 bit untuk alamat sehingga banyak IP Address yang dapat digunakan, dikembangkan pada tahun 1995. IPv6 adalah standar sebagai RFC 2460 pada tahun 1998, dan penyebaran yang telah berlangsung sejak pertengahan 2000-an. IPv6 ditulis sebagai kelompok delapan angka heksadesimal. Banyak alamat IPv6 mengandung banyak nol. Ada aturan khusus yang mengatakan bahwa dalam kasus-kasus tertentu, nol ini tidak perlu ditulis.
Alamat IP biasanya ditulis dan ditampilkan dalam notasi human-readable,
di mana 8 bit dikelompokkan menjadi satu oktet, seperti 172.16.254.1 (IPv4),
dan 2001: db8: 0: 1234: 0: 567: 8: 1 (IPv6).
C.Kelas IP Address
Pembagian Kelas IP Address
IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas
B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan
jumlahnya.
Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :
Kelas A :
digunakan untuk jaringan WAN, Ip address nya pada bagian pertama antara 0-127,
dan yang merupakan Net ID nya yaitu 1 bagian yang pertama. Subnet mask
nya 255.0.0.0
Contoh: 8.254.129.11
Kelas B : biasanya
digunakan untuk jaringan MAN, Ip address nya pada bagian pertama antara
128-191, dan yang merupakan network ID nya yaitu 2 bagian pertama. Subnet
masknya 255.255.0.0
Contoh: 128.255.129.7
Kelas C : biasanya
digunakan untuk jaringan LAN, Ip address nya pada bagian pertama antara
192-223, dan yang merupakan network ID nya yaitu 3 bagian pertama. Subnet
masknya 255.255.255.0
Contoh: 192.168.1.10
Kelas D
: biasanya digunakan untuk keperluan multicasting. IP address nya pada
bagian pertama antara 224-247. Dalam multicasting tidak dikenal network ID dan
host ID.
Kelas E :
biasanya digunakan untuk keperluan umum. IP address nya pada bagian pertama
antara 248-255.
Pembagian Kelas IP Address
Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah
255x255x255x255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh
pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini
ditujukan untuk mempermudah alokasi IP address, baik untuk host jaringan
tertentu atau untuk keperluan tertentu.
IP address dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu bagian netwrk
(net ID) dan bagian hist (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu
network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host
dalam suatu network. Jadi seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama
memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal pada bagian awal
address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host.
Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada
kelas network.
IP address dibagi ke dalam lima kelas yaitu kelas A, B, C,
D, E. perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Cintihnya IP kelas
A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampugn oleh
tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum kelas D
digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keperluan ekperimental.
Perangkat lunak Internet protocol menentuka pembagian jenis kelas ini dengan
menguji beberaoa bit pertama dari IP address. Penentuan kelas ini dilakukan
dengan cara berikut:
Kelas A
Bit pertama address kelas A adalah 0 dengan panjang net ID 8
bit dan panjang host 24 bit. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A,
jadi byte pertama IP address kelas A memiliki range dari 0-127, yakni dari
nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx. Tiap network dapat menampung
sekitar 16 juta (256^3) host. IP address kelas A diberikan untuk jaringan
dengan jumlah host yang sangat besar. (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d
255). IP address ini dilukiskan pada gambar berikut:
Formatnya :
Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama : 0
Panjang Network ID : 8 bit
Panjang Host ID : 24 bit
Byte pertama : 0 – 127
Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP address pada tiap kelas A
Kelas B
Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte
pertamanya selalu bernilai 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit
sisanya adalah host ID sehingga kalau ada computer memilii IP address
192.168.26.161, network ID 192.168 dan host ID 26.161. pada IP address kelas B
ini memiliki range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx yakni berjumlah
65.255 netwrok dan jumlah host tiap network 256^2 host atau sekitar 65 ribu
host
Formatnya:
Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
2 bit pertama : 10
Panjang Network ID : 16 bit
Panjang Host ID : 16 bit
Byte pertama : 128 – 191
Jumlah : 16.384 kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.535 IP address pada tiap kelas B
Kelas C
Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address
merupakan network kelas C. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit
sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing
network memiliki 256 host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network
kelas C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx.
Setiap network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host.
Formatnya:
Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
3 bit pertama : 110
Panjang Network ID : 24 bit
Panjang Host ID : 8 bit
Byte pertama : 192 – 223
Jumlah : 2.097.152 kelas C
Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP address pada tiap kelas C
Kelas D
Khusus kelas D ini digunakan untuk tujuan multicasting.
Dalam kelas ini tidak lagi dibahas mengenai netid dan hostid. Jika 4 bit
pertama adalah 1110, sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247,
sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang
menggunakan IP address ini. Dalam multitasking tidak dikenal network ID dan
Host ID.
IP Address merupakan
kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang
memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang
mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah
satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet
adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua
host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone
Formatnya:
4 Bit Pertama : 1110
Byte Inisial : 224 – 247
Kelas E
Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111
atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan
eksperimental. Juga tidak ada dikenal netid dan hostid di sini. IP address E
tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini
diset 1111 sehingga byte pertama berkisar antara 248-255
Formatnya:
4 Bit Pertama : 1111
Byte Inisial : 248 – 255
Sebagai tambahan dikenal juga istilah network prefix yang
digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan. Penulisan network
prefix adalah denga tanda slash yang diikuti angka yang menunjukkan panjang
network prefix dalam bit.misal untuk menunjuk satu network kelas B
192.168.xxx.xxx digunakan penulisan 192.168/16 angka 16 ini merupakan panjang
bit untuk network prefix kelas B.
D.Aturan Dasar Pemilihan Network ID dan
Host ID
Network ID tidak boleh sama dengan 127 karna secara default
digunakan untuk keperluan Loopback yaitu IP Address
yang digunakan komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.
Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 255 (seluruh
bit di set 1) karna ID Broadcast (dalam hal ini adalah Network ID) merupakan
alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan.
Network ID dan Host ID tidak boleh 0 (nol). IP Address
dengan Host ID 0 (nol) akan diartikan sebagai alamat Network yaitu alamat yang
dipergunakan untuk menunjuk suatu jaringan dan tidak munujk suatu Host.
Host ID harus Unik dalam sebuah jaringan karna tidak boleh
ada dua Host yang mempunyai Host ID yang sama.
E.Pengertian dan Fungsi Subnetting
Pengertian Subnetting adalah suatu metode untuk memperbanyak network ID dari suatu network ID yang telahanda miliki. Contoh kasus diperiukannya subnetting: Sebuah perusahaan memperoleh IP address network kelas C 192.168.0.0. Dengan IP network tersebut maka akan didapatkan sebanyak 254 (28-2) alamat IP address yang dapat kita pasang pada komputer yang terkoneksi ke jaringan. Yang menjadi masalah adalah bagaimana mengelola jaringan dengan jumlah komputer lebih dari 254 tersebut. Tentu tidak mungkin jika anda harus menempatkan komputer sebanyak itu dalam satu lokasi. Jika anda hanya menggunakan 30 komputer dalam satu kantor, maka ada 224 IP address yang tidak akan terpakai. Untuk mensiasati jumlah IP address yang tidak terpakai tersebut dengan jalan membagi IP network menjadi beberapa network yang lebih kecil yang disebut subnet.
Rumus untuk menghitung jumlah subnet adalah: 2n -2 n adalah jumlah bit yang diselubungi
Rumus untuk menghitung jumlah host per subnet = 2N – 2 N adalah jumlah bit yang masih tersisa untuk host ID.
Pengertian Subnetting adalah suatu metode untuk memperbanyak network ID dari suatu network ID yang telahanda miliki. Contoh kasus diperiukannya subnetting: Sebuah perusahaan memperoleh IP address network kelas C 192.168.0.0. Dengan IP network tersebut maka akan didapatkan sebanyak 254 (28-2) alamat IP address yang dapat kita pasang pada komputer yang terkoneksi ke jaringan. Yang menjadi masalah adalah bagaimana mengelola jaringan dengan jumlah komputer lebih dari 254 tersebut. Tentu tidak mungkin jika anda harus menempatkan komputer sebanyak itu dalam satu lokasi. Jika anda hanya menggunakan 30 komputer dalam satu kantor, maka ada 224 IP address yang tidak akan terpakai. Untuk mensiasati jumlah IP address yang tidak terpakai tersebut dengan jalan membagi IP network menjadi beberapa network yang lebih kecil yang disebut subnet.
Rumus untuk menghitung jumlah subnet adalah: 2n -2 n adalah jumlah bit yang diselubungi
Rumus untuk menghitung jumlah host per subnet = 2N – 2 N adalah jumlah bit yang masih tersisa untuk host ID.
Fungsi
Subnetting :
fungsi subnetting antara lain sbb:
fungsi subnetting antara lain sbb:
Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di
perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.
Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
Pengelolaan yang disederhanakan.
Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang
menjauh,
Untuk contohnya kita bisa ambil kasus sbb : WAN yang
menggunakan jaringan antar kota yang berbeda. lebih optimpal jaringan tersebut
dengan subnetting.
Tidak ada komentar: